Cerpen Terbaru 2019: Senja Terbaik Diakhir Juli - Ruangan Guru

Recent Posts

    Cerpen Terbaru 2019: Senja Terbaik Diakhir Juli

    cerpen terbaru Senja terbaik di akhir Juli
    cerpen terbaru Senja terbaik di akhir Juli


    Di pagi hari ini, semburat cahaya hangat mentari pagi menyinari tiap sudut-sudut kampung. Kicau burung sahut-menyahut mengisi suasana pagi. Indah.
    Namun, suasana indah ini tak seindah suasana hati ku yg sedang muram. Hatiku gelisah mengingat hari ini adalah hari pernikahan Mira. Ya, Mira, sosok yg jika ku ingat wajahnya ingin sekali ku tukar dunia dan seisinya hanya untuk Mira. Ia adalah sosok yg selalu buatku menyesal karena dua tahun lalu aku meninggalkannya. "Mira sang mantan" celetuk Ali, seorang sahabat yg menginap di rumahku. "Aah diam kau Li!" aku menyahut dgn ketus sambil melihat surat undangan pernikahan diatas meja. "Raka, ini sarapannya sudah siap, sarapan dulu bareng Ali sini" sahut ibuku dari dapur. "Iya Bu" jawab ku berbarengan dengan Ali. "Nah, kau sudah disuruh sarapan dulu sama ibu kau Ka" kata Ali. "Ah, males ah, kau saja sana duluan" jawabku dengan kesal. "Aihhh, aiihh, ni budak, perut kau tak akan kenyang hanya dengan meratapi pernikahan mantanmu itu" tambah Ali.
    "Kau tak pernah mengalaminya kan? Jadi kau tak pernah tahu rasanya!" Jawabku dgn kesal lagi.
    "Ok, ok...tapi ingat Ka, kau terus begini juga tetap saja tak akan merubah keadaan" kata-kata bijak Ali mulai menyembur.
    "Tetap saja hari esok matahari akan bersinar dari barat Ka" Ali menambahkan. Kata-kata bijaknya belum selesai "hmmm, begini Ka, aku dengar dari guru ku: kita memang tak bisa menentukan arah angin agar kapal berlayar sampai tujuan. Tapi kita masih bisa mengatur layar agar kapal tetap bisa berlayar mencapai tujuan yang dituju".
    "Gak semudah ceramah mu Li, hati yang patah tak mudah disatukan kembali" jawabku lemas.
    "Aiiihhhh, aiiihhhh, Raka, terkadang dalam hidup ada beberapa hal yg memang kita dilarang untuk memilih, salah satunya ya apa yg kau alami ini" Ali mulai ceramah lagi.
    Situasi hening sejenak, sambil terdiam aku merenungi apa yg dikatakan Ali. "Ka, diluar sana, banyak perempuan yg jauh lebih baik dari Mira, kau bisa dapatkan mereka Ka". Ali memulai lagi. "Lantas kalo dapat yg lebih buruk dari Mira gimana Li?" Jawabku pendek.
    "Aiiihhhh, aiihh, jika kau terus meringkuk begini, jangan kan yg lebih buruk dari Mira, yang terburuk dari yang terburuk pastilah yang kau dapat Ka, hahahaha" jawab Ali sambil tertawa.
    Sambil tersenyum aku lempar bantal ke badan Ali "ah dasar kau Li!" Kataku.
    "Begini deh, aku kasih saran supaya kau mendapatkan gadis yg lebih baik dari Mira. Gimana, Mau?" Tanya Ali menawarkan.
    "Ah, bukannya kau kasih saran, malah kau kasih yang bukan-bukan" jawabku.
    "Aiiihhhh, Aiiihhhh, sudah 20 tahun kita berteman, masih tak percaya pula rupanya kau sama aku?'' balas Ali dgn wajah serius.
    "Baiklah, apa?" Aku balik bertanya.
    "Pertama, kau bangun dulu dari tempat tidur mu yang berantakan macam kota kena bom atom ini." Saran Ali yang pertama.
    "Ya kondisi kamar ini menggambarkan kondisi pemiliknya Li, 20 tahun bersama tapi belum paham juga rupanya,,, terus?" Tanyaku lagi yg kini mulai penasaran.
    "Iya aku becanda lah sedikit, hehehe, biar aku tak ketularan suasana hatimu lah. Terus yang kedua mandilah kau, itu iler kau sudah membuat peta dipipi kau itu, iiiih" saran Ali yang kedua sambil menyeringai jijik. "Tapi sebelum mandi aku ingatkan kau lagi, habis mandi, makan lah kau yang sudah dipersiapkan ibumu. Dan berangkatlah Ka.." perkataan Ali terpotong. Ali menghela nafas panjang dan berkata menyambung yang tadi
    ".....berangkatlah Ka, datangi lah pernikahan Mira. Buktikan kau masih bisa tersenyum lebar dari pada senyumnya, lapangkan dadamu, dan terima semua ini dengan ikhlas. Tanpa kau katakan, sikapmu itu telah memberi tahu Mira bahwa kau menerima jika akhirnya seperti ini, dan kau tetap baik-baik saja" Tutup Ali.
    Aku mencerna baik-baik perkataan serius Ali. Kali ini dia ada benarnya juga. Sambil tersenyum aku berkata kepada Ali "Baiklah, aku mandi dulu, kau bereskan tempat tidurku sebagai ganti sarapan gratis di tempatku" aku pun melangkah keluar.
    "Aiiihhhh, Aiiihhhh, ini budak" gumam Ali sambil garuk-garuk kepala.
    Langkahku gontai menuju kamar mandi. Sambil memikirkan apa yang akan aku lakukan nanti, dan juga, apa yang akan aku katakan jika berhadapan dgn Mira. 
    Aaaah dingin benar pagi ini, malas rasanya untuk mandi. ------------------
    #bersambung...

    0 Response to "Cerpen Terbaru 2019: Senja Terbaik Diakhir Juli"

    Post a Comment

    Slahkan berkomentar dikolom komentar ya, dengan bijak tentunya ;)

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel